Urutan kategori berdasarkan tingkat kemampuan dan bahaya reputasinya:1.Hacker2.Phreaker3.Cracker4.Scammer5.Defacer6.Script Kiddies7.Hacker Wannabe8.Newbie
1.Hacker
Hacking adalah sebuah
seni ketrampilan mengoperasikan/mengendalikan/menguasai komputer mencakup semua
aspek mulai dari level dasar sampai level tertinggi baik dalam komputerisasi
dasar, pemrograman dasar sampai dengan jaringan yang sangat rumit. Sedangkan orang
yang mampu melakukan itu semua di beri julukan “hacker”. Hacker umumnya JUSTRU tidak sangat ingin di
publikasikan apalagi sampai menggembar-gemborkan dirinya adalah hacker. Justru
hacker cenderung diam dan tertutup dengan status sosial yang sangat normal. Bahkan
sangat tidak mungkin anda sangka seseorang yang pendiam dan lugu bahkan culun
adalah seorang hacker (bukan berarti semuanya). Hacker umum-nya tidak merusak,
mereka kebanyakan mencari informasi/data penting tingkat tinggi bukan untuk mencuri/kesenangan
tapi lebih cenderung untuk mengetes, bukan mengetes kemampuan mereka tapi
system yang sedang mereka hadapi. Kebanyakan hacker tidak sangat mudah di
kalahkan mereka mampu menguasai dan memutar balik keadaan karena mereka bisa di
anggap satu level dengan system… Jadi kalau ada yang teriak “HAI SAYA INI
HACKER” apakah dia memang masuk kategori hacker ataukah malah masuk kategori
lain-nya yang lebih spesifik?
2.Cracker
Cracker bisa
dikategorikan sebagai orang yang memehami jenis pemrograman tingkat tinggi dan
sedikit pengetahuannya tentang jaringan. Umumnya kebanyakan cracker membuat
kemampuan untuk sebuah program untuk men-disfungsikan atau me-manipulasi jalur
yang seharusnya. Contohnya: Cracker membuat sebuah program agar program yang
seharunya bayar menjadi GRATIS. Cracker tidak terlalu memahami seluk beluk
jaringan. Umumnya mereka cenderung menyukai segala sesuatu yang bersifat
GRATISAN.
3.Defacer
Pernah ada suatu
kasus, saya melihat orang yang dengan bangganya memamerkan nama panggilannya di
dalam sebuah website milik orang lain. Lau orang itu berkata “website itu sudah
saya hack lho!”. Defacer pada umumnya adalah orang iseng yang sedang ingin
mencoba mencari tau baik dai segi ilmu, kemampuan, dan jati diri. Kebiasaan
yang mudah diketahui dari mereka adalah mereka gemar merubah tampilan utama
website, menggunakan/ memanfaatkan kelemahan/ kecacatan dalam sebuah program.
Defacer umumnya tidak begitu memahami tentang level pemrograman, mereka lebih
cenderung memahami tenyang kinerja sebuah webserver beserta script yang ada di
dalamnya.
4.Phreaker
Mungkin jarang sekali
orang di Indonesia mendengar kata ini. Phreaker ini sebenarnya hampir mirip
dengan cracker, karna mereka lebih cenderung suka terhadap GRATISAN. Bedanya,
phreaker lebih fokus ke dalam bug jaringan/ telekomunikasi. Contoh: mudahnya
orang bisa menelpon/ internetan via hp (bukan karena wifi) secara gratis,
padahal seharusnya kan bayar. Atau contoh lainnya: seseorang menggunakan blug
yang ada di dalam sebuah perusahaan telekomunikasi (meskipun tidak diketahui
bocornya informasi tersebut hasil sendiri atau diberi tau orang dalam). Itu
adalah salah satu kegiatan phreaking, dan pelakunya adalah phreaker.
5.Hacker Wannabe
Hacker wannabe ini
sangat banyak dan mudah sekali ditemukan di Indonesia. Sebenarnya hacker
wannabe ini lebih cenderung ke psikologi, dimana para hacker wannabe ini
melakukan sesuatu yang ‘gila’ dan di luar kenormalan baik di dalam cakupan
kemampuannya maupin di luar kemampuannya dengan tujuan mendapatkan pengakuan
“hebat” dan “mampu” dari orang sekitarnya. Sebagai contoh: ada teman anda yang
mengaku – ngaku bisa hacking facebook, yahoo, dsb. Merekalah yang disebut
hacker wannabe.
Script kiddies ini
juga banyak dan mudah sekali ditemukan di Indonesia. Pada umumnya, script
kiddies terlalu banyak bicara blablabla tanpa mengetahui dasar apa yang dia
lakukan. Script kiddies bisa dimasukkan ke kategori advanced user dimana
keahliannya masih tahap “menggunakan” bukan “menemukan” apalagi sampai ke tahap
“menciptakan”. Kebanyakan manusia yang bergaya script kiddies adalah para
defacer yang gemar merubah tampilan website orang lain dengan menggunakan
program bisnis/ software yang bukan buatannya/ hasil pemikiran sendiri.
7.Scammer
Scammer cenderung
menyukai penipuan/ manipulasi/ generalisasi kartu kredit demi mendapatkan
barang kesukaanya. Hampir sama dengan cracker/ phreaker, namun sangat ceroboh
dan bodoh. Umumnya scammer (istilah Indonesia-nya flauder) ini memahami tentang
seluk beluk jaringan namun sangat buta terhadap pemrograman dan keamanan.
8.Newbie
Group newbie ini
memang benar – benar pemula alias orang yang baru menggunakan komputer.
Kebanyakan newbie ini bisa berkembang menjadi Hacker, Phreaker, Cracker,
Scammer, Defacer, Script Kiddies atau Hacker Wannabe.